CARA KAWINKAN ARNAB YANG BETUL
Salam sejahtera...
..
..
BC X BC # BC
Selamat malam teman-teman, sahabat, saudara breeder, peternak, penghobi, pecinta kelinci. Apa kabar? Semoga kesuksesan dan keberkahan selalu menyertai kita semua dan semoga kita semua selalu kompak dalam memajukan dunia perkelincian.
Pada kesempatan kali ini kami akan mengajak teman dan sahabat sekalian sedikit berdiskusi tentang Backcross atau BC pada kelinci terutama, New Zealand. Istilah BC sering kita dengar dikalangan peternak, medsos dan grup2 kelinci dalam setengah dekade terakhir. Hal ini membuat kami tergerak untuk menyapa rekan-rekan untuk bersama meluruskan istilah BC sebelum semakin salah kaprah bener ora lumrah.
Lantas apa yang kita maksud dengan Backcross dan apa bedanya dengan two breeds cross/ cross saja (perkawinan dua breed)? Mari kita bahas dengan contoh persilangan kelinci New Zealand pada gambar A.
Two breeds cross/ cross saja (perkawinan dua breed) adalah persilangan antara Kelinci New Zealand Purebreed (1) dengan New Zealand Lokal (2).
NZ purebreed sendiri merupakan kelinci NZ yang masih terjaga kemurnianya, bisa diperoleh dari breeder terpercaya baik dari luar negeri (Impor) maupun dalam negeri. Kelinci purebreed harus dilengkapi pedigree, sayang sekali untuk di dalam negeri belum ada organisasi independen yang manilai keabsahan/legalitas pidegree kelinci.
Kelinci NZ lokal adalah kelinci NZ yang sudah lama berkembang di dalam negeri, baik yang di kembangkan Balitnak maupun peternak, pidegree dan silsilah perkawinan dari NZ lokal ini tidak jelas.
Kemudian perkawinan antara kelinci NZ purebred (1) dan kelinci NZ lokal (2) menghasilkan kelinci NZ Crossbred (3) dengan komposisi darah 50% NZ purebreed dan 50% NZ lokal.
Backcross didapatkan dengan menyilangkan kembali kelinci NZ crossbred (3) dengan kelinci purebreed (1) sehingga menghasilkan keturunan dengan komposisi 75% NZ purebreed dan 25% NZ lokal (4). Kelinci NZ Backcross bisa dilakukan persilangan kembali dengan kelinci purebred untuk mendapatkan komposisi pure yang lebih besar (87,5% dst,). Nah kelinci backcross ini akan mewarisi sifat unggul dari NZ purebreed (pertumbuhan cepat, daging padat). Diperlukan waktu sekitar dua tahun untuk memperoleh kelinci NZ-BC.
Lantas, apakah hasil kelinci perkawinan antara kelinci NZ-BC dengan NZ-BC pada gambar B layak disebut NZ-BC?
Jelas Tidak !!!!!!!
Kenapa tidak bisa disebut NZ-BC?
Karena tetuanya tidak ada yang purebred, sehingga tidak akan mewarisi sifat unggul/ materi genetik dari kelinci purebred.
Terus apa sebutan hasil persilangan NZ-BC dengan NZ-BC?
Kelinci NZ lokal, bligon atau lebih pas kita sebut kelinci potong, karena pada dasarnya tujuan persilangan NZ purebreed dengan NZ lokal tidak lain adalah untuk menghasilkan kelinci pedaging.
Sejarah istilah BC pada perkelincian pertama kali muncul tahun 2015. Saat itu manajemen kelinci Temanggung menyilangkan kelinci NZ purebred dengan kelinci NZ lokal. Tujuan persilangan selain untuk mendapatkan kelinci pedaging yang unggul juga untuk meningkatkan populasi. Setelah 2 tahun didapatkan kelinci BC sebagai parentsock dengan keunggulan pertumbuhan cepat dan daging padat yang secara fisik menyerupai NZ purebreed serta lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan dan pakan dalam negeri seperti pada gambar C. Nah hasil perkawinan antar parentstock NZ-BC x NZ-BC digunakan sebagai finalstock untuk selanjutnya dijadikan kelinci potong. Finalstock ya harus dipotong karena secara kualitas tidak layak sebagai bibit.
Seiring berjalannya waktu, banyak kelinci NZ-BC lepas kepasaran dan dipelihara oleh breeder, penghobi, peternak. Celakanya istilah NZ-BC banyak disalah gunakan. Banyak pihak mengambil jalan pintas dengan mengawinkan NZ-BC x NZ-BC bahkan NZ-BC x NZ lokal kemudian menjual keturunannya tetap dengan sebutan kelinci NZ-BC. Lebih parahnya lagi ada pihak yang memanfaatkan banyaknya permintaan bibit kelinci dan ketidaktahuan calon pembeli. Pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut mengumpulkan kelinci NZ lokal (kelinci putih mata merah dengan bobot tertentu) kemudian menjual dengan embel-embel BC. Tentu saja sasaran pembelinya peternak pemula. Jangan dong! Jangan jadikan ketidaktahuan pembeli sebagai ladang untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.
Kesimpulanya, perkawinan BC x BC tidak sesederhana perkalian 1 x 1 yang hasilnya pasti 1, akan tetapi jauh lebih rumit yaitu tentang bagaimana pewarisan materi genetik dari tetua kepada keturunanya.
Kasus pada kelinci NZ diatas sebagai contoh, namun berlaku juga untuk jenis kelinci lain. Jangan sampai ada perselingkuhan istilah BC.
Semoga sedikit coretan kami bermanfaat. Kami berharap penyebutan istilah dalam perkelincian semakin baik, breeder dan pedagang semakin terbuka dalam memberikan informasi tentang kelinci yang akan dijual, dan calon pembeli terutama peternak pemula semakin teliti, cerdas dan hati-hati.
Semoga perkelincian semakin maju.
Salam BUYUNG AGUNG PAMBUDI
Comments
Post a Comment